Piutang
Piutang merupakan harta perusahaan atau koperasi yang timbul karena
terjadinya transaksi penjualan secara kredit atas barang dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan. Menurut Rusdi Akbar (2004:199) menyatakan bahwa
pengertian piutang meliputi semua hak atau klaim perusahaan pada organisasi
lain untuk menerima sejumlah kas, barang, atau jasa di masa yang akan datang
sebagai akibat kejadian pada masa yang lalu.
Menurut Warren Reeve dan Fess (2005:404) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut : ”Piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya”.
Menurut
Mohammad Muslich (2003:109) mengemukakan yang dimaksud dengan piutang adalah
sebagai berikut : ”Piutang terjadi karena penjualan barang dan jasa tersebut
dilakukan secara kredit yang umumnya dilakukan untuk memperbesar penjualan”.
Sedangkan menurut M.Munandar (2006:77) yang dimaksud dengan piutang adalah
sebagai berikut : ”Piutang adalah tagihan perusahaan kepada pihak ain yang
nantinya akan dimintakan pembayarannya bilamana telah sampai jatuh
tempo”.
Dari beberapa
definisi yang telah diungkapkan diatas,dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan piutang adalah semua tuntutan atau tagihan kepada pihak lain dalam
bentuk uang atau barang yang timbul dari adanya penjualan secara kredit.
2.2.1 Klasifikasi Piutang
Piutang
merupakan aktiva lancar yang diharap[kan dapat dikonversi menjadi kas dalam
waktu satu tahun atau dalam satu periode akuntansi. Piutang pada umumnya timbul
dari hasil usaha pokok perusahaan. Namun selain itu, piutang juga dapat
ditimbulkan dari adanya usaha dari luar kegiatan pokok perusahaan.
Warren Reeve dan Fess mengklasifikasikan piutang kedalam tiga kategori
yaitu piutang usaha, wesel, tagih, dan piutang lain-lain sebagai berikut :
1. Piutang Usaha
Piutang usaha
timbul dari penjualan secara kredit agar dapat menjual lebih banyak produk atau
jasa kepada pelanggan. Transaksi paling umum yang menciptakan piutang usaha
adalah penjualan barang dan jasa secara kredit. Piutang tersebut dicatat dengan
mendebit akun piutang usaha. Piutang usaha semacam ini normalnya diperkirakan
akan tertagih dalam periode waktu yang relative pendek, seperti 30 atau 60
hari. Piutang usaha diklasifikasikan di neraca sebagai aktiva lancar.
2. Wesel Tagih
Wesel tagih
adalah jumlah yang terutang bagi pelanggan di saat perusahaan telah menerbitkan
surat utang formal. Sepanjang wesel tagih diperkirakan akan tertagih dalam
setahun. Maka biasanya diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar.
Wesel biasanya digunakan untuk periode kredit lebih dari 60 hari. Wesel bisa
digunakan untuk menyelesaikan piutang usaha pelanggan. Bila wesel tagih dan
piutang usaha berasal dari transaksi penjualan maka hal itu kadang-kadang
disebut piutang dagang (trade receivable)
3. Piutang
lain-lain
Piutang lain-lain biasanya disajikan secara terpisah dalam neraca. Jika
p[iutang ini diharapkan akan tertagih dalam satu tahun, maka piutang tersebut
diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Jika penagihannya lebih dari satu tahun
maka piutang ini diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar dan dilaporkan
dibawah judul investasi. Piutang lain-lain (other
receivable) meliputi piutang bunga, piutang pajak, dan piutang dari pejabat
atau karyawan perusahaan.
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Piutang
Piutang merupakan aktiva yang penting dalam perusahaan dan dapat menjadi
bagian yang besar dari likuiditas perusahaan. Besar kecilnya piutang
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
seperti yang dikemukakan oleh Bambang Riyanto (2001:85-87) sebagai berikut :
a. Volume
Penjualan Kredit
Makin besar
proporsi penjualan kredit dari keseluruhan penjualan memperbesar jumlah
investasi dalam piutang. Dengan makin besarnya volume penjualan kredit setiap
tahunnya bahwa perusahaan itu harus menyediakan investasi yang lebih besar lagi
dalam piutang. Makin besarnya jumlah piutang berarti makin besarnya resiko,
tetapi bersamaan dengan iu juga memperbesar profitability.
b. Syarat
Pembayaran Penjualan Kredit
Syarat
pembayaran penjualan kredit dapat bersifat ketat atau lunak. Apabila perusahaan
menetapkan syarat pembayaran yang ketat berarti bahwa perusahaan lebih
mengutamakan keselamatan kredit daripada pertimbangan profitabilitas. Syarat yang ketat misalnmya dalam bentuk batas
waktu pembayaran yang pendek, pembebanan bunga yang berat pada pembayaran
piutang yang terlambat.
c. Ketentuan
Tentang Pembatasan Kredit
Dalam penjualan kredit perusahaan
dapat menetapkan batas maksimal atau plafond bagi kredit yang diberikan kepada
para langganannya. Makin tinggi plafond yang ditetapkan bagi masing-masing
langganan berarti makin besar pula dana yang diinvestasikan dalam piutang.
Sebaliknya, jika batas maksimal plafond lebih rendah, maka jumlah piutang pun
akan lebih kecil.
d. Kebijaksanaan
Dalam Mengumpulkan Piutang
Perusahaan dapat menjalankan
kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang secara aktif atau pasif. Perusahaan
yang menjalankan kebijaksanaan secara aktif, maka perusahaan harus mengeluarkan
uang yang lebih besar untuk membiayai aktivitas pengumpulan piutang, tetapi
dengan menggunakan cara ini, maka piutang yang ada akan lebih cepat tertagih,
sehingga akan lebih memperkecil jumlah piutang perusahaan. Sebaliknya, jika
perusahaan menggunakan kebijaksanaan secara pasif, maka pengumpulan piutang
akan lebih lama, sehingga jumlah piutang perusahaan akan lebih besar.
e. Kebiasaan
Membayar Dari Para Langganan
Kebiasaan para langganan untuk
membayar dalam periode cash discount akan mengakibatkan jumlah piutang lebih
kecil, sedangkan langganan membayar periode setelah cash discount akan
mengakibatkan jumlah piutang lebih besar karena jumlah dana yang tertanam dalam
piutang lebih lama untuk menjadi kas.
2.2.3 Perputaran Piutang
Kelancaran penerimaan piutang dan pengukuran baik tidaknya investasi dalam
piutang dapat diketahui dari tingkat perputarannya. Perputaran piutang adalah
masa-masa penerimaan piutang dari suatu perusahaan selama periode tertentu.
Piutang yang terdapat dalam perusahaan akan selalu dalam keadaan berputar.
Perputaran piutang akan menunjukkan berapa kali piutang yang timbul sampai
piutang tersebut dapat tertagih kembali ke dalam kas perusahaan. Definisi
perputaran piutang dikemukakan oleh beberapa ahli berikut ini :
Menurut S.Munawir (2002:75) memberikan keterangan bahwa posisi piutang dan
taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung tingkat
perputaran piutang tersebut (turn over
receivable), yaitu dengan membagi total penjualan kredit (netto) dengan
piutang rata-rata.
Sedangkan
menurut Bambang Riyanto (2001:90) menyatakan bahwa tingkat perputaran piutang (receivable turn over) dapat diketahui
dengan membagi jumlah credit sales selama periode tertentu dengan jumlah
rata-rata piutang (average receivable)
Dari pengertian
yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang terdiri
dari dua variabel yaitu total penjualan kredit dan rata-rata piutang.
2.2.4 Resiko Kerugian Piutang
Setiap usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan akan mengandung
resiko yang tidak dapat dihindari. Dalam hal ini resiko hanya bisa dikendalikan
agar berada dalam batas yang wajar. Resiko yang timbul karena transaksi
penjualan secara kredit disebut resiko kerugian piutang.
Menurut S.Munawir berpendapat bahwa : Semakin besar day’s receivable suatu perusahaan semakin besar pula resiko
kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Dan kalau perusahaan tidak membuat
cadangan terhadap kemungkinan kerugia yang timbul karena tidak tertagihnya
piutang (allowance for bad debt)
berarti perusahaan telah memperhitungkan labanya terlalu bear (overstated)
Resiko kerugian piutang terdiri dari beberapa macam yaitu :
a. Resiko tidak
dibayarnya seluruh tagihan (Piutang)
Resiko ini terjadi jika jumlah
piutang tidak dapat direalisasikan sama sekali. Hal ini bisa disebabkan oleh
beberapa faktor, misalnya karena seleksi yang kurang baik dalam memilih
langganan sehingga perusahaan memberikan kredit kepada langganan yang tidak potensial
dalam membayar tagihan, juga dapat terjadi adanya stabilitas ekonomi dan
kondisi negara yang tidak menentu sehingga piutang tidak dapat dikembalikan.
b. Resiko tidak
dibayarnya sebagian piutang
Hal ini akan mengurangi
pendapatan perusahaan, bahkan bisa menimbulkan kerugian bila jumlah piutang
yang diterima kurang dari harga pokok barang yang dijual secara kredit.
c. Resiko
keterlambatan pelunasan piutang
Hal ini akan menimbulkan adanya
tambahan dana atau untuk biaya penagihan. Tambahan dana ini akan menimbulkan
biaya yang lebih besar apabila harus dibelanjai oleh pinjaman.
d. Resiko tidak
tertanamnya modal dalam piutang
Resiko ini terjadi karena adanya tingkat perputaran piutang yang rendah
sehingga akan mengakibatkan jumlah modal kerja yang tertanam dalam piutang
semkin besar dan hal ini bisa mengakibatkan adanya modal kerja yang tidak
produktif.
Kas Kecil adalah uang
kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya
relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.
Salah satu prinsip pokok dalam
pengawasan terhadap pengeluaran kas adalah bahwa semua pengeluaran kas
hendaknya dilakukan dengan menggunakan cek, kecuali pengeluaran kas dilakukan
melalui kas kecil. Untuk pengeluaran kas yang jumlahnya kecil dan rutin jika
menggunakan cek maka akan menghabiskan cek banyak, hal ini menjadi tidak
ekonomis.
Maka dibentuk kas kecil untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran yang relatif kecil nominalnya seperti pengeluaran untuk
biaya pos, perangko, fax, pembelian alat tulis, fotocopy, dll. Untuk membentuk
suatu kas kecil, perusahaan harus menaksir jumlah kas yang diperlukan untuk
jangka waktu tertentu, misalnya satu minggu atau satu bulan. Jurnal pembentukan
kas kecil yaitu :
Kas Kecil Rp 2.000.000
Bank Rp 2.000.000
Ada dua metode yang digunakan untuk
mencatat kas kecil yaitu :
1. Sistem Imprest
Dalam sistem ini
jumlah rekening kas kecil selalu tetap yaitu sebesar cek yang diserahkan kepada
kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. Setiap kali melakukan
pembayaran, kasir kas kecil harus membuat bukti pengeluaran, apabila jumlah kas
kecil tinggal sedikit dan juga pada akhir periode kasir kas kecil akan minta
pengisian kembali kas kecilnya sebesar jumlah yang sudah dikeluarkan. Pada
sistem imprest pengeluaran kas kecil baru dicatat pada saat pengisian kembali.
2. Sistem
Fluktuasi
Pada metode
fluktuasi saldo kas kecil tidak tetap tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah
pengeluaran-pengeluaran kas kecil. Dalam metode fluktuasi setiap terjadi
pengeluaran kas kecil langsung dicatat, jadi buku pengeluaran kas kecil
mempunyai fungsi sebagai buku jurnal dan menjadi dasar untuk pembukuan ke
rekening-rekening buku besar
Materi
Akuntansi
Jenis-jenis
Aktiva Tetap Cari Materi Akuntansi Jenis-jenis Aktiva Tetap dan Materi lain yang berhubungan dengan
Akuntansi, download juga materi dan bank soal Jenis-jenis Aktiva Tetap dimenu yang tersedia.
Aktiva tetap
adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan
dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai
masa manfaat lebih dari satu tahun (PSAK No. 16 tahun 2007)
Masa manfaat
adalah periode aktiva tetap diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan, atau
jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan perusahaan
Pengakuan
Aktiva Tetap
Suatu benda
berwujud dapat diakui dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap berdasarkan
ketentuan akuntansi komersial yaitu :
1. Manfaat
keekonomian masa yang akan datang yang berkaitan dengan aset tersebut yang
kemungkinan akan diperoleh perusahaan
2. Biaya
perolehan dapat diukur secara andal
Karakteristik
yang membedakan aktiva tetap dari barang dagangan adalah bahwa aktiva tetap
dimiliki perusahaan untuk digunakan, sedangkan barang dagangan untuk dijual.
Contoh :
komputer pada toko komputer adalah barang dagangan, karena perusahaan membeli
komputer untuk dijual kembali. Sekarang bagaimana kalau tabung gas elpiji pada
toko pengecer gas elpiji? Kalau yang dijual gasnya saja maka tabungnya adalah
aktiva tetap milik toko tersebut, tapi jika toko tersebut menjual gas +
tabungnya maka tabungnya termasuk barang dagangan.
Tanah yang
dibeli perusahaan dan tidak langsung digunakan untuk operasional perusahaan,
ada rencana menggunakan tapi tidak dalam waktu dekat maka tanah tersebut
bukanlah aktiva tetap tapi investasi jangka panjang.
Aktiva tetap
diakui / dicatat sebesar harga atau biaya perolehan. Harga ini terdiri dari
harga beli, termasuk bea impor, PPN masukan yang tidak dapat dikreditkan, dan
biaya lain yang dapat diatribusikan secara langsung sampai aktiva tersebut siap
dipakai.
Biaya yang
dapat diatribusikan contohnya adalah biaya persiapan tempat, pengiriman awal
(initial delivery), penyimpanan, bongkar muat, pemasangan dan biaya profesional
(arsitek/ insinyur).
Jenis-jenis
Utang ,Cari Materi Akuntansi Jenis-jenis Utang dan Materi lain yang berhubungan dengan Akuntansi,
download juga materi dan bank soal Jenis-jenis
Utang dimenu yang tersedia.
Utang adalah
kewajiban perusahaan yang timbul karena transaksi waktu yang lalu dan harus
dibayar dengan uang, barang, atau jasa pada waktu yang akan datang. Utang
dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
- Utang Jangka Panjang/ Kewajiban Lancar
Utang jangka pendek adalah utang
yang diharapkan harus dibayar dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus
operasi perusahaan.
Utang jangka pendek terdiri dari :
- Utang dagang
- Utang wesel
- Pendapatan diterima di muka
- Utang gaji
- Utang pajak
- Utang bunga
Perusahaan harus memberikan
perhatian khusus pada utang jangka pendek ini. Jika utang jangka pendek/
kewajiban lancer lebih besar dari pada aktiva lancer maka perusahaan berada
dalam keadaan yang mengkhawatirkan. Ini berarti perusahaan tidak bisa membayar
seluruh utang jangka pendeknya.
- Utang Jangka Panjang
Utang jangka panjang adalah utang
yang pembayarannya lebih dari satu tahun.
Yang termasuk utang jangka panjang
yaitu :
- Utang obligasi
- Utang wesel jangka panjang
- Utang hipotik
- Uang muka dari perusahaan afiliasi
- Utang kredit bank jangka panjang
Utang jangka panjang biasanya timbul
karena kebutuhan untuk membeli aktiva, menambah modal perusahaan, investasi,
atau mungkin juga untuk melunasi utang.
Menghitung
dan Mencatat Utang Wesel Cari Materi Akuntansi Menghitung dan Mencatat Utang Wesel
dan Materi lain yang berhubungan dengan Akuntansi, download juga materi dan
bank soal Menghitung dan Mencatat Utang
Wesel dimenu yang tersedia.
Utang wesel adalah utang yang berbentuk bukti tertulis formal, yang isinya
tertulis kesanggupan untuk membayar pada tanggal tertentu. Orang atau
perusahaan yang mempunyai tagihan biasanya lebih menyukai jenis ini karena ada
bukti yang kuat untuk menagih, apalagi jika urusannya dengan pengadilan.
Wesel digolongkan menjadi dua jenis yaitu :
1. Wesel berbunga
Wesel berbunga adalah wesel yang pada saat pembayarannya selain membayar
pokok utangnya juga harus membayar bunga yang telah disepakati.
Contoh : bank A pada tanggal 1 oktober 2008 setuju memberikan pinjaman
kepada PT. B sebesar Rp. 5000.000; untuk itu PT. B harus menandatangani promes
dengan bunga 10% yang berjangka waktu 5 bulan.
- Jurnal penerimaan kas oleh PT. B :
Kas Rp 6.000.000
Utang wesel
Rp 6.000.000
Saat tutup tahun, 31 desember 2008, PT. B membuat jurnal penyesuaian untuk
biaya bunga selama tiga bulan (okt-des)
Biaya bunga Rp 150.000
Utang bunga
Rp 150.000
- Rp 6.000.000 X 10 % X 3/12 = Rp 150.000
Jurnal saat pembayaran utang wesel, 1 maret 2009 :
Utang wesel Rp 6.000.000
Utang bunga Rp 150.000
Biaya bunga Rp 100.000
Kas Rp
6.250.000
Keterangan :
- Utang biaya Rp 150.000 telah dibebankan pada tahun 2008
- Biaya bunga Rp 100.000, biaya bunga untuk bunga bulan januari dan februari 2009
Contoh 2 : pada tanggal 3 desember 2008 PT. C menarik wesel sebesar Rp
12.000.000 dengan bunga 10% dan jangka waktu 2 bulan untuk menggantikan utang
yang telah jatuh tempo
- Jurnal saat penggantian utang :
Utang dagang Rp 12.000.000
Wesel bayar
Rp 12.000.000
- jurnal saat pembayaran/ pelunasan
Wesel bayar
Rp 12.000.000
Bunga Rp
200.000
Kas Rp
12.200.000
2) Rp 12.000.000 X 10% X 2/12 = Rp 200.000
2. Wesel tidak berbunga
Wesel tidak berbunga adalah wesel yang tidak secara eksplisit menyebutkan
tingkat bunga tertentu dalam surat wesel yang bersangkutan.
Sebenarnya wesel tersebut tetap ada bunganya karena peminjam wajib membayar
lebih besar daripada pinjaman yang diterima. Selisih antara pinjaman yang
diterima dengan yang harus dibayar inilah bunga. Dengan kata lain, peminjam
menerima kas sebesar nilai tunai atau nilai wesel saat ini (present value).
Nilai tunai adalah sama dengan nilai nominal wesel pada tanggal jatuh tempo dikurangi
bunga/ diskonto yang dibebankan.
Contoh : PT. C menandatangani wesel dengan nilai nominal Rp 9.300.000,
jangka waktu 3 bulan tanpa bunga. Nilai tunai wesel adalah Rp 9.000.000.
Jurnal untuk mencatat transaksi di atas dalam pembukuan PT. C adalah :
Kas Rp 9.000.000
Diskonto utang wesel Rp 300.000
Utang wesel
Rp 9.300.000
Rekening diskonto utang wesel adalah merupakan lawan (contra account)
terhadap rekening utang wesel, rekening ini dalam neraca dikurangkan terhadap
rekening utang wesel. Diskonto utang wesel ini diamortisasi selama jangka waktu
utang wesel.
Jurnal untuk mencatat amortisasi diskonto utang wesel :
Biaya bunga Rp 300.000
Diskonto
utang wesel Rp 300.000
Pendapatan Diterima Dimuka ,Cari Materi
Akuntansi Pendapatan Diterima Dimuka
dan Materi lain yang berhubungan dengan Akuntansi, download juga materi dan
bank soal Pendapatan Diterima Dimuka
dimenu yang tersedia.
Perusahaan
kadang menerima pembayaran untuk barang atau jasa yang belum diberikan. Untuk
penerimaan jenis ini, perusahaan harus memasukkannya ke dalam pos utang, karena
perusahaan mempunyai kewajiban untuk memberikan barang atau jasa di waktu yang
akan datang.
Contoh : PT. D menerima pembayaran
Rp 50 juta untuk barang dagangan yang dipesan konsumen, barang dagangan
tersebut harus dikirim akhir bulan depan.
- Jurnal untuk mencatat penerimaan kas :
Kas Rp. 50.000.000
Pendapatan diterima dimuka Rp 50.000.000
- Jurnal pada saat menyerahkan barang dagangan :
Pendapatan
diterima dimuka Rp 50.000.000
Penjualan Rp 50.000.000
Cari
Materi Akuntansi Jenis - Jenis Surat
Berharga dan Materi lain yang berhubungan dengan Akuntansi, download
juga materi dan bank soal Jenis - Jenis
Surat Berharga dimenu yang tersedia. Instrumen yang diperdagangkan
di pasar modal indonesia dalam bentuk surat berharga yaitu :
1. Saham
Saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu perseroan terbatas atau emiten. Terdapat dua jenis saham yaitu, saham atas nama dan saham atas unjuk. Yang biasa diperdagangkan di Indonesia adalah saham atas nama. Nama orang yang memilikinya tertera di dalam saham.
2. Obligasi
Obligasi merupakan surat pengakuan utang atas pinjaman yang diberikan kepada perusahaan penerbit obligasi. Jangka waktu obligasi ini terbatas yaitu ditetapkan yang disertai imbalan bunga yang jumlah dan saat pembayarannya telah ditetapkan dalam perjanjian. Obligasi dapat diterbitkan oleh badan usaha milik negara, swasta, pemerintah pusat, atau pemerintah daerah.
3. Derivatif dari efek
Pengertian efek adalah setiap surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti utang, setiap right (klaim), waran, opsi, atau setiap derivatif dari efek, atau setiap instrumen yang ditetapkan sebagai efek.
a. Right (Klaim)
adalah sebagai bukti hak memesan saham terlebih dahulu yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan perusahaan sebelum ditawarkan ke pihak lain. Apabila pemegang saham tidak menggunakan haknya maka bukti right yang dimilikinya dapat diperjualbelikan di bursa.
b. Waran
waran ini seperti right namun dengan jangka waktu tertentu. Waran umumnya berjangka panjang, antara 6 bulan sampai dengan 5 tahun.
c. Saham Deviden
Keuntungan yang diberika kepada pemegang saham biasanya dalam bentuk deviden. Deviden tersebut biasanya tidak dibagi dalam bentuk tunai tapi dalam bentuk saham baru.
d. Saham bonus
saham bonus biasanya diberikan kepada pemegang saham lama.
e. Obligasi Konvertibel (convertible bond)
obligasi Konvertibel adalah obligasi yang dapat ditentukan dengan saham perusahaan emiten apabila obligasi tersebut setelah melewati jangka waktu tertentu atau masa tertentu dengan perbandingan atau harga tertentu
f. Reksadana
Reksadana atau mutual fund merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang diinvestasikan dalam portofolio oleh manager investasi. Reksadana berbentuk sertifikat sebagai penjelasan bahwa pemodal menitipkan uang kepada manajer investasi sebagai pengelola dana untuk diinvestasikan baik di pasar modal maupun di pasar uang.
1. Saham
Saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu perseroan terbatas atau emiten. Terdapat dua jenis saham yaitu, saham atas nama dan saham atas unjuk. Yang biasa diperdagangkan di Indonesia adalah saham atas nama. Nama orang yang memilikinya tertera di dalam saham.
2. Obligasi
Obligasi merupakan surat pengakuan utang atas pinjaman yang diberikan kepada perusahaan penerbit obligasi. Jangka waktu obligasi ini terbatas yaitu ditetapkan yang disertai imbalan bunga yang jumlah dan saat pembayarannya telah ditetapkan dalam perjanjian. Obligasi dapat diterbitkan oleh badan usaha milik negara, swasta, pemerintah pusat, atau pemerintah daerah.
3. Derivatif dari efek
Pengertian efek adalah setiap surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti utang, setiap right (klaim), waran, opsi, atau setiap derivatif dari efek, atau setiap instrumen yang ditetapkan sebagai efek.
a. Right (Klaim)
adalah sebagai bukti hak memesan saham terlebih dahulu yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan perusahaan sebelum ditawarkan ke pihak lain. Apabila pemegang saham tidak menggunakan haknya maka bukti right yang dimilikinya dapat diperjualbelikan di bursa.
b. Waran
waran ini seperti right namun dengan jangka waktu tertentu. Waran umumnya berjangka panjang, antara 6 bulan sampai dengan 5 tahun.
c. Saham Deviden
Keuntungan yang diberika kepada pemegang saham biasanya dalam bentuk deviden. Deviden tersebut biasanya tidak dibagi dalam bentuk tunai tapi dalam bentuk saham baru.
d. Saham bonus
saham bonus biasanya diberikan kepada pemegang saham lama.
e. Obligasi Konvertibel (convertible bond)
obligasi Konvertibel adalah obligasi yang dapat ditentukan dengan saham perusahaan emiten apabila obligasi tersebut setelah melewati jangka waktu tertentu atau masa tertentu dengan perbandingan atau harga tertentu
f. Reksadana
Reksadana atau mutual fund merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang diinvestasikan dalam portofolio oleh manager investasi. Reksadana berbentuk sertifikat sebagai penjelasan bahwa pemodal menitipkan uang kepada manajer investasi sebagai pengelola dana untuk diinvestasikan baik di pasar modal maupun di pasar uang.
Perhitungan Investasi Jangka
Pendek ,Cari Materi Akuntansi Perhitungan Investasi Jangka Pendek dan Materi lain yang
berhubungan dengan Akuntansi, download juga materi dan bank soal Perhitungan Investasi Jangka Pendek
dimenu yang tersedia.
Investasi jangka pendek bisa
dilakukan dalam bentuk deposito, sertifikat bank atau surat-surat berharga
yaitu saham dan obligasi.
Pencatatan investasi jangka pendek berdasarkan
nilai perolehannya yaitu harga pembelian ditambah biaya yang dikeluarkan pada
saat pembelian.
Kriteria investasi jangka pendek
dalam bentuk surat berharga adalah :
- Surat-surat berharga itu dapat segera dijual kembali dengan harga yang berlaku di pasaran pada tanggal penjualan.
- Penjualan kembali oleh perusahaan dimaksudkan untuk untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
Investasi jangka pendek dalam neraca
termasuk dalam aktiva lancar. Saham-saham yang dibeli untuk investasi jangka
pendek dapat dikategorikan menjadi saham biasa (common stock) atau saham
preferen (preferren stock).
Apabila surat berharga yang dibeli
berupa obligasi, misalkan ada bunga berjalannya, maka pembayaran bunga berjalan
tersebut bukan termasuk dalam harga perolehan.
Contoh : pada tanggal 1 juni 2009
PT. G membeli obligasi 1000 lembar @ Rp 5.000, obligasi ini berbunga 10% per
tahun dan dibayarkan tiap 1 januari dan 1 juli. Untuk membeli obligasi tersebut
perusahaan harus membayar materai tempel sebesar Rp 18.000
Buatlah jurnal untuk transaksi
investasi di atas?
Jawab :
Harga Perolahan Obligasi
Harga Obligasi = Rp 5.000.000
(1.000 lbr X Rp 5.000 = Rp
5.000.000)
Biaya materai = Rp 18.000
= Rp
5.018.000
Bunga berjalan :
tanggal bunga terakhir = 1 januari
2009
tanggal pembelian = 1 juni 2009
periode bunga berjalan = 5 bulan
(5/12 X 10% X Rp 5.000.000 = 20.833)
Jurnalnya :
Surat
berharga-PT. K Rp 5.018.000
Pendapatan
Bunga Rp 20.833
Kas Rp 5.038.833
Dalam jurnal di atas rekening
pendapatan bunga di debet untuk mencatat bunga berjalan yang dibayar.
Penggunaan rekening ini akan mempengaruhi jurnal pencatatan penerimaan bunga
pada tanggal 1 juli 2009. Semua penerimaan bunga akan dikreditkan ke rekening
pendapatan bunga.
Jurnal tanggal 1 juli 2009 :
Kas Rp
250.000
Pendapatan Bunga Rp 250.000*
* perhitungan
:
Periode bunga : 1 januari s/d 1 juli
2009 = 6 bulan
: 6/12 x 1% x Rp 5.000.000 = 250.000
Andueriganta Fadhlihi 1111031012
Cinta Santri Nurhakim 1111031029
Mariska 1111031073
Mutia Ane Pupela 1111031081
Yulia Dwiyanti 1111031118
Tidak ada komentar:
Posting Komentar